Asal dan Sejarah
Angklung telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2010.
Angklung memiliki harga Rp50.000 sampai Rp2.000.000 per set, tergantung jumlah bilahnya.
Angklung terdiri dari dua sampai empat tabung bambu yang digantung dalam sebuah bingkai dan diikat dengan tali. Setiap tabung dipotong dengan cara khusus untuk menghasilkan nada tertentu jika digetarkan.
Cara memainkannya adalah dengan menggoyangkan angklung ke kanan dan kiri sehingga tabung bambu bergesekan dan menghasilkan bunyi. Satu angklung biasanya menghasilkan satu nada, sehingga permainan angklung dilakukan secara ensemble (berkelompok) untuk menciptakan melodi.
Angklung tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga memiliki nilai pendidikan, sosial, dan spiritual. Dalam budaya Sunda, angklung digunakan dalam ritual penghormatan terhadap Dewi Sri (dewi padi), menunjukkan ikatan yang kuat antara masyarakat dan alam.
Komentar
Posting Komentar