Oboe berasal dari Prancis pada abad ke-17, dikembangkan dari alat tiup kayu bernama shawm dari abad pertengahan. Nama “oboe” berasal dari bahasa Prancis hautbois yang berarti “kayu tinggi” (mengacu pada suaranya yang terang). Oboe menjadi bagian penting dalam orkestra sejak periode Barok.
Oboe memiliki tubuh panjang dari kayu (biasanya grenadilla atau eboni), dengan lubang nada dan sistem tombol. Ciri khas oboe adalah reed ganda (double reed)—dua bilah tipis dari rotan yang digabungkan dan menghasilkan suara saat ditiup.
Oboe memiliki kisaran harga Rp5.000.000 sampai Rp30.000.000.
Cara memainkannya:-
Pemain meniup udara melalui reed ganda sambil menekan tombol untuk mengubah nada.
-
Tidak seperti klarinet, oboe tidak memiliki mouthpiece, sehingga embusan napas dan bentuk bibir sangat menentukan kualitas suara.
Oboe menghasilkan nada terang, tajam, dan nyaring, mirip suara nyanyian burung atau tangisan. Digunakan dalam:
-
Orkestra klasik (sebagai alat utama melodi dan akor)
-
Musik kamar dan solo
Oboe sering memainkan nada A sebagai patokan untuk menyetel seluruh orkestra karena suaranya yang sangat jelas dan stabil.


Komentar
Posting Komentar