Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat musik ini unik dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Sasando telah dimainkan oleh masyarakat Rote sejak berabad-abad lalu dan memiliki kaitan erat dengan kehidupan sosial serta spiritual masyarakat setempat.
Nama "sasando" berasal dari kata dalam bahasa Rote, yakni "sasandu", yang berarti "alat yang bergetar atau berbunyi".
Sasando memiliki bentuk yang sangat khas, mirip seperti tabung silinder panjang yang dikelilingi oleh daun lontar yang dibentuk seperti kipas sebagai resonator suara. Di bagian silinder, terdapat senar-senar yang dibentangkan dari atas ke bawah.
Cara memainkannya adalah dengan memetik senar menggunakan jari tangan kanan dan kiri secara bersamaan, mirip seperti harpa. Sasando dapat memainkan melodi dan harmoni sekaligus, menghasilkan suara yang lembut dan merdu.
Sasando ada dua jenis utama:
-
Sasando gong (dengan 12-28 senar, tradisional)
-
Sasando elektrik (modern, dengan banyak senar dan bisa dihubungkan ke speaker)
Sasando berperan penting dalam budaya masyarakat Rote sebagai alat musik dalam upacara adat, pernikahan, dan penyambutan tamu kehormatan. Saat ini, sasando juga sering tampil dalam festival budaya dan acara kenegaraan sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia Timur.
sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Suling


Komentar
Posting Komentar