Langsung ke konten utama

SASANDO


 

Asal dan Sejarah

Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat musik ini unik dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Sasando telah dimainkan oleh masyarakat Rote sejak berabad-abad lalu dan memiliki kaitan erat dengan kehidupan sosial serta spiritual masyarakat setempat.

Nama "sasando" berasal dari kata dalam bahasa Rote, yakni "sasandu", yang berarti "alat yang bergetar atau berbunyi".

Bentuk dan Cara Main

Sasando memiliki bentuk yang sangat khas, mirip seperti tabung silinder panjang yang dikelilingi oleh daun lontar yang dibentuk seperti kipas sebagai resonator suara. Di bagian silinder, terdapat senar-senar yang dibentangkan dari atas ke bawah.

Cara memainkannya adalah dengan memetik senar menggunakan jari tangan kanan dan kiri secara bersamaan, mirip seperti harpa. Sasando dapat memainkan melodi dan harmoni sekaligus, menghasilkan suara yang lembut dan merdu.

Sasando ada dua jenis utama:

  • Sasando gong (dengan 12-28 senar, tradisional)

  • Sasando elektrik (modern, dengan banyak senar dan bisa dihubungkan ke speaker)

Sasando dijual dengan harga Rp3.000.000 hingga Rp15.000.000.


Fungsi dan Peran

Sasando berperan penting dalam budaya masyarakat Rote sebagai alat musik dalam upacara adat, pernikahan, dan penyambutan tamu kehormatan. Saat ini, sasando juga sering tampil dalam festival budaya dan acara kenegaraan sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia Timur.


sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Suling

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HERPA

Asal dan Sejarah Harpa adalah salah satu alat musik dawai tertua di dunia , dengan asal-usul yang dapat ditelusuri hingga 5000 tahun yang lalu di kawasan Mesir, Mesopotamia, dan Persia kuno . Bentuk awal harpa muncul dalam lukisan dinding kuil dan artefak kuno. Harpa kemudian berkembang di Eropa selama Abad Pertengahan dan Renaisans, menjadi alat musik penting di kalangan bangsawan dan gereja. Di Irlandia dan Skotlandia, harpa memiliki posisi budaya yang sangat kuat dan dianggap sebagai simbol nasional , terutama dalam bentuk harpa Celtic . Harpa konser modern (pedal harp) yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada abad ke-19 di Prancis berkat inovasi mekanis dari Sébastien Érard , yang menciptakan sistem pedal untuk mengubah nada. Harpa biasanya dibanderol mulai Rp5.000.000 hingga Rp200.000.000, tergantung ukuran. Bentuk dan Cara Main Harpa adalah alat musik dawai petik vertikal dengan bentuk seperti segitiga melengkung, terdiri dari tiga bagian utama: Pilar (leher harpa...

BALAFON

  Asal dan Sejarah Balafon adalah alat musik tradisional perkusi yang berasal dari wilayah Afrika Barat, khususnya di negara-negara seperti Mali, Guinea, Burkina Faso, dan Senegal. Alat musik ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi bagian penting dalam tradisi musik serta kehidupan sosial masyarakat Afrika Barat. Balafon digunakan dalam berbagai upacara adat, festival, dan sebagai media bercerita melalui musik. Dalam masyarakat tradisional, balafon juga sering dimainkan oleh para griot (pendongeng dan musisi profesional) sebagai alat untuk mengiringi lagu dan cerita sejarah. Balafon memiliki harga kisaran Rp1.500.000 hingga Rp5.000.000. Bentuk dan Cara Main Balafon terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun secara horizontal menyerupai keyboard, dengan ukuran bilah berbeda-beda untuk menghasilkan berbagai nada. Ciri-ciri balafon: Bilah kayu biasanya terbuat dari kayu keras seperti kayu rosewood atau kayu keras lokal lainnya. Di bawah setiap bilah terdapat reso...

SAPE

  Asal dan Sejarah Sape’ adalah alat musik tradisional berdawai dari suku Dayak , terutama Dayak Kenyah dan Kayan di pedalaman Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara . Nama "sape’" dalam bahasa Dayak berarti "memetik" atau "alat petik". Awalnya, sape’ digunakan untuk mengiringi tarian tradisional dan ritual adat , seperti penyambutan tamu kehormatan, upacara panen, atau persembahan kepada roh leluhur. Dulu sape’ memiliki dua atau tiga senar dan dimainkan untuk musik instrumental ritual, terutama untuk menenangkan jiwa atau sebagai hiburan malam. Seiring waktu, sape’ mengalami perkembangan bentuk dan fungsi , dan kini dikenal luas di panggung nasional hingga internasional sebagai simbol kekayaan budaya Kalimantan. Sape dijual dengan harga Rp2.500.000 sampai Rp10.000.000. Bentuk dan Cara Main Sape’ berbentuk seperti gitar panjang berukir , terbuat dari kayu ringan (biasanya kayu adau atau kayu meranti) yang dipahat dari satu bongkahan kayu utuh. Ci...