Asal dan Sejarah
Accordion berasal dari Eropa Tengah, dikembangkan dan dipatenkan oleh Cyrill Demian di Wina, Austria pada tahun 1829. Meskipun demikian, inspirasi awalnya berasal dari alat musik tiup kuno dari Tiongkok bernama sheng yang bekerja berdasarkan prinsip getaran reed (lidah logam). Inovasi Demian memungkinkan pemain menghasilkan akor hanya dengan satu tombol, menjadikannya sangat praktis untuk pertunjukan langsung.
Demian menyebut instrumennya sebagai “accordion” karena dapat menghasilkan akor secara instan hanya dengan menekan satu tombol sambil menggerakkan bellow (lipatan udara). Konsep ini kemudian berkembang pesat di Eropa, terutama di Jerman, Prancis, Italia, dan negara-negara Skandinavia. Sejak abad ke-19 hingga abad ke-20, accordion menyebar ke Amerika, Amerika Latin, Asia, dan Afrika, dan menjadi bagian dari musik rakyat maupun populer di banyak budaya.
Di Indonesia, accordion masuk melalui pengaruh musik Eropa dan mulai digunakan dalam musik keroncong, Melayu Deli, dan dangdut klasik. Hingga kini, akordeon tetap bertahan dalam musik tradisional dan pertunjukan rakyat karena keunikannya.
Accordion dibanderol Rp3.000.000 hingga Rp50.000.000.
Accordion memiliki struktur unik yang terdiri dari tiga bagian utama:
-
Badan kanan (melodi):
Terdapat dua jenis utama:-
Piano accordion: Menggunakan tuts seperti keyboard piano.
-
Button accordion: Menggunakan tombol nada (chromatic atau diatonic).
Bagian ini digunakan untuk memainkan melodi utama dan nada-nada tinggi.
-
-
Badan kiri (pengiring):
Terdapat barisan tombol bass dan chord, yang disusun secara sistematis untuk memainkan nada rendah, akor mayor, minor, diminis, dan dominan. Bagian ini berfungsi sebagai pengiring otomatis. -
Bellow (lipatan udara):
Ini adalah bagian yang dipegang di tengah dan ditekan-tarik oleh pemain. Bellow mengontrol aliran udara yang melewati reed logam kecil di dalam accordion. Reed inilah yang bergetar menghasilkan suara.
-
Pemain duduk atau berdiri sambil mengaitkan strap (tali bahu) ke badan.
-
Tangan kanan memainkan melodi pada tuts atau tombol.
-
Tangan kiri memainkan bass dan chord pengiring.
-
Bellow digerakkan maju-mundur untuk mengatur aliran udara, dinamika, dan artikulasi suara.
Teknik bermain accordion memerlukan:
-
Koordinasi dua tangan dan gerakan bellow,
-
Kemampuan membaca harmoni dan melodi sekaligus,
-
Sensitivitas terhadap volume dan ekspresi, yang diatur melalui tekanan bellow.
Fungsi dan Peran
Accordion sangat fleksibel—dapat berfungsi sebagai alat solo maupun pengiring. Dipakai dalam:
-
Musik rakyat Eropa (polka, waltz)
-
Tango (Argentina), vallenato (Kolombia), dan tex-mex (Meksiko)
-
Musik Melayu dan dangdut di Indonesia
Suara akordeon bisa melankolis maupun ceria, menjadikannya cocok untuk berbagai suasana.
sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Accordion
Accordion sangat fleksibel—dapat berfungsi sebagai alat solo maupun pengiring. Dipakai dalam:
-
Musik rakyat Eropa (polka, waltz)
-
Tango (Argentina), vallenato (Kolombia), dan tex-mex (Meksiko)
-
Musik Melayu dan dangdut di Indonesia
Suara akordeon bisa melankolis maupun ceria, menjadikannya cocok untuk berbagai suasana.
Komentar
Posting Komentar